LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM
Kadar asam cuka perdagangan
DISUSUN
OLEH :
1.
Abdurrohman (01)
2.
Anita (02)
3.
Saroh hani (23)
4.
Siti kholifah (24)
5.
sulistiyaningsih(25)
SMA N 1 SUMBER
Tahun pelajaran 2013 / 2014
Kata
pengantar
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,
karena atas rahmat dan karunia_Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas dari Bu Suyatmiati S.Pd selaku guru
pembimbing. Laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik jika tidak ada
pihak yang membantu. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu.
Dalam laporan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bu Suyatmiati
S.Pd. dan Bu Ariyanti yang telah membimbing kami dalam melakukan praktikum ini.
Dalam laporan ini kami menyimpulkan perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm.
Hal ini kami laporkan setelah kami
melakukan uji praktikum. Laporan ini akan menjelaskan hasil dari uji praktikum
kami. Untuk itu semoga laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca di kemudian hari.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena’’ tak ada
gading yang tak retak’’ , oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata , kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
SUMBER , juni 2014
PENULIS
MOTTO
Ø
Jadikan masa lalumu sebagai guru untuk masa depanmu
Ø
Janganlah engkau ulangi kesalahan yang sama seperti dulu kala
Ø
Kehidupan itu seperti cermin , jika engkau tersenyum padanya maka
engkau akan mendapatkannya kembali
Ø
Pikiranmu mempunyai
andil yang sangat penting membentuk kehidupanmu
Ø
Jadikan pengalaman sebagai guru hidupmu
Ø
Perjalananmu di mulai dari kamu melangkahkan kaki
Ø
Cari celah dalam hidupmu untuk meraih kesempatan yang positif
Ø
Jadikan buku sebagai jendela dunia
Ø
Kegagalan bukan akhir dari masa depanmu
Ø
Semutpun tak bisa hidup tanpa suatu tujuan dan harapan
Ø
Hidup tanpa ilmu bagaikan malam yang gelap gulita
Ø
Arti dari hidup adalah dimana dalam kehidupan memberikan sebuah
arti tersendiri
DAFTAR ISI
Halaman
judul...................................................................................................I
Kata pengantar
..............................................................................................
..II
Motto
................................................................................................................III
Daftar
isi............................................................................................................
IV
BAB I
A. Judul
praktikum..............................................................................................
5
D. Tujuan percobaan ..........................................................................................5
BAB II
A.Dasar
teori........................................................................................................
6
BAB III
A.Alat dan bahan
..................................................................................
...............8
BAB IV
A.
Langkah kerja
...................................................................................................9
B.
Data pengamatan
..................................................................
.........................11
C.
Pembahasan......................................................................................................13
BAB v
A. Kesimpulan
.......................................................................................................14
Daftar pustaka ......................................................................................................15
BAB I
A.
Judul praktikum
kadar asam cuka perdagangan
B. Tujuan
percobaan
Menentukan konsentrasi
larutan asam atau basa untuk menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi
dalam larutan elektrolit menggunakan titrasi asam basa.
BAB II
DASAR TEORI
Reaksi
penetralan dapat digunakan untuk menetapkan kadar atau konsentrasi suatu
larutan asam atau basa. Penetapan kadar suatu larutan disebut titrasi
asam–basa. Titrasi adalah penambahan larutan standar (larutan yang telah
diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain (analyt) dengan
bantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen (kondisi dimana saat analyt
tepat bereaksi dengan larutan standar). Titrasi dihentikan tepat pada saat
indikator menunjukkan perubahan warna yang disebut titik akhir titrasi.
Dalam titrasi
digunakan larutan yang relatif encer, maka untuk menetukan kadar asam cuka
perdagangan, cuka harus diencerkan. Jika tidak diencerkan maka akan memerlukan
larutan NaOH yang terlalu banyak sehingga tidak praktis dan tidak mempunyai
ketelitian yang baik.
BAB III
ALAT DAN BAHAN
v Alat :
-
Burret
-
Erlenmeyer
-
Gelas ukur
-
Pipet tetes
-
Corong kaca
-
Klem dan statip
-
Pipet gondok
-
Labu ukur
-
Botol semprot
v Bahan :
-
Larutan NaOH 0,1 M
-
Asam cuka perdagangan
-
Indikator PP
-
aquades
BAB IV
A.
Langkah kerja
1. Membuat larutan NaOH 0,1 M sebanyak 100 ml dengan menggunakan labu ukur
2. Mengisi burret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL
3. Mengambil 5 ml asam cuka perdagangan lalu diencerkan sampai volume 100
ml dalam labu ukur
4. Memasukkan 10 ml larutan asam cuka yang telah diencerkan kedalan
erlenmeyer, kemudian ditetesi dengan indikator PP sebanyak 3 tetes
5. Meneteskan larutan asam cuka dengan larutan NaOH 0,1 M . penetesan
dilakukan secara hati-hati dan labu erlenmeyer terus menerus digoncangkan.
Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang ketat,yaitu menjadi
merah muda.
6. Menghitung volume NaOH 0,1 M yang digunakan
7. Mengulangi prosedure diatas hingga diperoleh 3 data yang hampir sama
8. Menghitung kadar asam cuka perdagangan tersebut.
- Data pengamatan
No
|
Volume NaOH 0,1 M yang telah
digunakan
|
1
|
3,4
|
2
|
3,4
|
3
|
3,2
|
- PEMBAHASAN
1.
Menentukan volume rata-rata larutan
NaOH 0,1 M yang digunakan
Penyelesaian :
Volume rata-rata NaOH 0,1 M
= 3,4 + 3,4 + 3,2
3
= 3,3
2.
Menentukan jumlah mol NaOH yang
dugunakan
Penyelesaian :
= 0,1 x 3,3 x 10-3
= 10-1
x 3,3 x 10-3
= 3,3 x 10-4
3.
Menentukan jumlah mol asam cuka berdasarkan
perbandingan koefisien reaksi
NaOH (aq) +
CH3COOH (aq) CH3COONa
(aq) + H2O (l)
3,3x10-4mol 3,3x10-4mol 3,3x10-4 mol 3,3x10-4 mol
4.
Menentukan kadar asam cuka
perdagangan tersebut ( p asam cuka = 1,05 g/mL)
v Kadar Asam Cuka Perdagangan
M = p x 10 x kadar
Mr
= mol
Mr
= 3,3
x 10-4
5 x 10-3
= 0,6
x 10-1
= 6 x
10-2
Mr CH3COOH = Ar ( C= 12, H= 1, O=16 )
= 24 + 4 + 32
= 60
M = p x
10 x kadar
Mr
6 x 10-2 =
1,05 x 10 x kadar
60
6 . 10-2.60 _=kadar
1,5.10
1,44 =kadar
BAB
V
KESIMPULAN
Dari ketiga
percobaan diperoleh 3 volume NaOH yaitu 3 ml, 3,2ml, dan 3,3 ml. Untuk
menentukan kadar cuka diperlukan volume NaOH yang diperoleh dari rata – rata
ketiga volume NaOH, yaitu 3,2 ml. Setelah didapat rata – rata volume NaOH, kita
dapat menentukan Molaritas cuka (CH3COOH) yaitu 3,2M. Dengan
Molaritas cuka (CH3COOH) kita dapat menghitung kadar cuka yaitu
sekitar 19,2%.
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA - Menentukan kadar cuka perdagangan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
I.
Judul
Percobaan
: Menentukan kadar cuka perdagangan
II.
Tujuan
Percobaan
: Untuk menentukan kadar cuka perdagangan
III. Hari/ tanggal
Percobaan
: Kamis, 28 Maret 2013
IV. Landasan
Teori
:
Reaksi
penetralan dapat digunakan untuk menetapkan kadar atau konsentrasi suatu
larutan asam atau basa. Penetapan kadar suatu larutan disebut titrasi
asam–basa. Titrasi adalah penambahan larutan standar (larutan yang telah
diketahui dengan tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain (analyt) dengan
bantuan indikator sampai tercapai titik ekuivalen (kondisi dimana saat analyt
tepat bereaksi dengan larutan standar). Titrasi dihentikan tepat pada saat
indikator menunjukkan perubahan warna yang disebut titik akhir titrasi.
Dalam titrasi
digunakan larutan yang relatif encer, maka untuk menetukan kadar asam cuka
perdagangan, cuka harus diencerkan. Jika tidak diencerkan maka akan memerlukan
larutan NaOH yang terlalu banyak sehingga tidak praktis dan tidak mempunyai
ketelitian yang baik.
V.
Alat dan
Bahan
:
1.
Gelas ukur 10 ml 2 buah
2.
Tabung reaksi 3 buah dan rak tabung
reaksi 1 buah
3.
Pipet tetes 1 buah
4.
Cuka dagang
5.
Larutan NaOH 1 M
6.
Indikator PP (Fenolftalein)
7.
Aquades
VI.
Cara
Kerja
:
1.
Membersihkan semua alat dengan air.
2.
Memasukkan 1 ml cuka dagang ke dalam
3 tabung reaksi yang sudah dibersihkan.
3.
Menambahkan air pada masing – masing
tabung reaksi hingga tingginya kurang lebih 2 cm.
4.
Menambahkan indikator PP
(Fenolftalein) sebanyak 2 tetes pada masing – masing tabung reaksi, lalu
mengocoknya.
5.
Menyiapkan 1
gelas ukur ukuran 10 ml, kemudian membilasnya dengan larutan NaOH 1M. Setelah gelas ukur dibilas, kemudian mengisinya dengan
larutan NaOH 1 M sebanyak 10 ml.
6.
Meneteskan larutan NaOH pada salah
satu tabung reaksi (larutan cuka) sampai warnanya tidak hilang saat dikocok
(warna merah muda).
7.
Menghitung volume NaOH yang
digunakan.
8.
Mengulangi langkah nomor 6 dan 7
pada tabung reaksi kedua dan tabung reaksi ketiga secara satu per satu, agar
memperoleh data yang tepat.
VII.
Tabel Pengamatan :
Nomor Tabung Reaksi
|
Volume Cuka
|
Volume NaOH 1M
|
1
|
1 ml
|
3 ml
|
2
|
1 ml
|
3,2 ml
|
3
|
1 ml
|
3,3 ml
|
VIII.
Analisis
Data :
IX.
Kesimpulan
:
Dari ketiga percobaan diperoleh 3 volume NaOH yaitu 3 ml,
3,2ml, dan 3,3 ml. Untuk menentukan kadar cuka diperlukan volume NaOH yang diperoleh dari rata
– rata ketiga volume NaOH, yaitu 3,2 ml. Setelah didapat rata – rata volume
NaOH, kita dapat menentukan Molaritas cuka (CH3COOH) yaitu 3,2M. Dengan Molaritas cuka (CH3COOH) kita dapat
menghitung kadar cuka yaitu sekitar 19,2%.